Pelatih AS Roma, Luciano Spalletti, mengaku kecewa atas kekalahan menyakitkan 0-5 dari Tottenham Hotspur pada pertandingan persahabatan di London, Minggu (10/8). Menurutnya, kekalahan itu karena kesalahan yang sama dan masih bertahan dalam tiga tahun terakhir ini.
Apa kesalahan tersebut? Menurut Spalletti, Roma masih sulit mengelola emosinya. Sehingga, dalam pertandingan sering ada pemain yang terkena kartu merah. Hal itu akan sangat memberatkan dan membuat permainan tim tidak bisa maksimal, bahkan bisa mengalami kekalahan yang menyakitkan.
Lepas dari itu, Roma memang tampil kurang memuaskan selama pemanasan menjelang musim kompetisi baru. Selain dari Tottenham, Roma juga kalah dari Steaua Bucharest. Satu-satunya kemenangan diraih dari klub Mesir, Al Ahly.
Spalletti pun menjadi agak pesimistis untuk bisa bersaing merebut scudetto di musim depan. Apalagi, lawan-lawannya melakukan penataan tim dengan sebaik mungkin seperti Inter Milan, Juventus, dan AC Milan.
"Alasan utama dari kekalahan itu adalah mentalitas yang kami miliki kala turun lapangan. Kami masih sering melakukan kesalahan yang sama dalam tiga tahun terakhir ini. Ini tentu membuat saya terganggu dan harus mencari solusinya," jelasnya.
"Saya tak habis pikir dengan terhadap Alberto Aquilani yang terkena kartu merah. Setiap orang harus bertanggung jawab atas kelakuannya sendiri. Aquilani butuh belajar fokus pada pertandingan. Dia harus belajar bagaimana mengatasi frustrasi, karena adalah kesalahan jika membiarkan frustrasi datang kepada Anda," tambahnya.
Pada pertandingan itu, Roma memang tidak membawa Francesco Totti, Alexander Doni, Rodrigo Taddei, Max Tonetto, Cicinho, dan David Pizarro. Namun, itu tidak dianggap Spalletti seagai faktor utama.
Tindakan Aquilani menendang Aaron Lennon membuatnya sangat menyesal.Menurutnya, tindakan itu tak bisa dibenarkan dan bisa merusak kekuatan tim.Roma memang tampak frustrasi pada pertandingan itu. Baru lima menit, mereka sudah kemasukan dua gol.
Apa kesalahan tersebut? Menurut Spalletti, Roma masih sulit mengelola emosinya. Sehingga, dalam pertandingan sering ada pemain yang terkena kartu merah. Hal itu akan sangat memberatkan dan membuat permainan tim tidak bisa maksimal, bahkan bisa mengalami kekalahan yang menyakitkan.
Lepas dari itu, Roma memang tampil kurang memuaskan selama pemanasan menjelang musim kompetisi baru. Selain dari Tottenham, Roma juga kalah dari Steaua Bucharest. Satu-satunya kemenangan diraih dari klub Mesir, Al Ahly.
Spalletti pun menjadi agak pesimistis untuk bisa bersaing merebut scudetto di musim depan. Apalagi, lawan-lawannya melakukan penataan tim dengan sebaik mungkin seperti Inter Milan, Juventus, dan AC Milan.
"Alasan utama dari kekalahan itu adalah mentalitas yang kami miliki kala turun lapangan. Kami masih sering melakukan kesalahan yang sama dalam tiga tahun terakhir ini. Ini tentu membuat saya terganggu dan harus mencari solusinya," jelasnya.
"Saya tak habis pikir dengan terhadap Alberto Aquilani yang terkena kartu merah. Setiap orang harus bertanggung jawab atas kelakuannya sendiri. Aquilani butuh belajar fokus pada pertandingan. Dia harus belajar bagaimana mengatasi frustrasi, karena adalah kesalahan jika membiarkan frustrasi datang kepada Anda," tambahnya.
Pada pertandingan itu, Roma memang tidak membawa Francesco Totti, Alexander Doni, Rodrigo Taddei, Max Tonetto, Cicinho, dan David Pizarro. Namun, itu tidak dianggap Spalletti seagai faktor utama.
Tindakan Aquilani menendang Aaron Lennon membuatnya sangat menyesal.Menurutnya, tindakan itu tak bisa dibenarkan dan bisa merusak kekuatan tim.Roma memang tampak frustrasi pada pertandingan itu. Baru lima menit, mereka sudah kemasukan dua gol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar